Beban
kehidupan sehari-hari, seperti halnya mengurus beban biaya Listrik, Kesehatan,
Air, Pendidikan, BBM, dan biaya tak terduga lainnya terkadang membuat pondasi
kepribadian dan keadaan sosial ekonomi keluarga berantakan hanya karena pola
pengaturan atau managemen pengelolaan kurang terlalu diperhatikan. Dan pada
akhirnya, terkadang di titik tertentu, diam-diam, depresi, stress, hancurnya
tatanan kehidupan berkeluarga adalah beberapa indikasi yang seringkali
diketemukan dalam kehidupan berkeluarga. Data statistik BKKBN saja menunjukkan
bahwa, dari dua juta pasangan di tahun 2010, tingkat perceraian sempat mencapai
285.184 tingkat perceraian. 70 % gugat cerai dari pihak istri karena faktor
ketidakharmonisan. Padahal keluarga merupakan system sosial terkecil yang turut
membangun kekuatan sebuah bangsa dan negara.
Bentuk
kehidupan dan arah kehidupan sebenarnya sudah lama diisyaratkan dalam system
kepercayaan manapun. Bagi seorang muslim, mereka diperlihatkan dan
diperkenalkan beberapa rambu-rambu dalam menjalani kehidupan ini dengan
sejelas-jelasnya melalui contoh suri tauladan yang diperlihatkan oleh para
pilihan-pilihan Tuhan yang seringkali disebut Nabi ataupun Rosul. Untuk
menjelaskan tantangan setiap zaman Tuhan mengisyaratkan kepada utusanNya untuk senantiasa
menggunakan bahasa yang mudah difahami oleh setiap kaum. Dan setiap zaman
selalu memiliki tantangan tersendiri yang tentu berbeda dengan zaman-zaman
sebelumnya. Dan pada intinya system kepercayaan itu terbentuk agar kehidupan
manusia mencapai kebahagiaan dan keselamatan di dunia maupun kehidupan di
akhirat.
Berikut
ringkasan yang mungkin dapat menginspirasi dalam menghadapi berbagai tantangan
yang seringkali datang silih berganti dalam kehidupan sehari-hari:
1. Berolah ragalah secara rutin teratur minimal tiga hari sejam dalam seminggu. Aktivitas ini sebenarnya untuk menguatkan
fisik seseorang dalam menghadapi beban yang terkadang datang secara tidak
terduga. Rosul mengajarkan untuk memilih olah raga yang sesuai dengan fisik
seseorang. Berenang dan jalan sehat
adalah beberapa olahraga yang sering dianjurkan oleh rosul.
2. Mengatur nutrisi empat sehat lima sempurna. Sebaik-baiknya makan dan minum pada prinsipnya adalah ia
tidak bersifat berlebihan. Makan minumlah secukupnya sesuai dengan
kebutuhan.
3. Bekerja semampunya. Bekerja yang baik adalah berusaha dengan kemampuan yang dimilikinya dan
terus berusaha meningkatkan kemampuan yang dimilikinya.
4. Hemat. Belanjalah
sesuai dengan kebutuhan bukan hanya sekedar belanja sesuai dengan apa yang
diinginkan. Anggaran pendapatan belanja sebaiknya diatur sebaik-baiknya dan
seefisien mungkin.
5. Menjaga silaturahmi. Menjalin kasih sayang persaudaraan yang intensif terkadang dapat membuka
lebar suasana untuk saling tolong menolong. Pepatah bijak dulu mengingatkan
bahwa pekerjaan yang baik adalah pekerjaan yang rutin terus menerus dilakukan
tiada henti. Jadi membuat agenda rutin mingguan atau bulanan untuk
bersilaturahmi adalah langkah yang cukup bijaksana.
6. Istirahat tidur kurang lebih delapan sejam sehari. Tubuh pun perlu istirahat untuk menyambut kembali
aktivitas harian. Hanya dengan kondisi tubuh yang sehat dan segar agenda
aktivitas akan dengan mudah dipenuhi sebaik-baiknya.
7. Menekuni aktivitas spiritual secara rutin. Mengunjungi tempat beribadah, melaksanakan aktivitas
ibadah individu seringkali akan lebih memperluas dan memperkaya system
pertahanan pribadi sosial dalam menghadapi setiap tantangan kehidupan. Dan ini
adalah modal kehidupan yang sangat besar.
8. Refreshing. Mengatur agenda
pemulihan dan penyegaran tubuh atau relaksasi sebaiknya disesuaikan dengan
kondisi budget dan tidak perlu mahal-mahal. Mengunjungi alam pegunungan, laut,
atau keluarga di pedesaan, adalah beberapa pilihan untuk kembali bersemangat
menyambut aktivitas harian.
9. Evaluasi. Evaluasi
sebenarnya mengkaji ulang setiap aktivitas dan agenda yang kiranya kurang
efektif, keluar dari jalur yang diharapkan, dan aktivitas bersifat pemborosan.
Sesekali melakukan studi literature, studi lapangan, atau konsultasi kepada
mereka yang sudah terbilang sukses, kiranya merupakan langkah yang cukup
bijaksana.
Pada akhirnya kesuksesan, kebahagian dan
keselamatan memang tidak serta merta selalu datang menghampiri dengan
sendirinya. Mereka merupakan hak setiap individu yang mesti terus menerus diperjuangkan
dari waktu ke waktu melalui aktivitas sederhana maupun melalui agenda aktivitas
yang terprogram namun memiliki bobot dan konsistensi yang terus menerus
dijalankan sebagai sebuah keyakinan, hak, dan kewajiban sebagai individu maupun
sebagai warga Negara. [AF]